Komunikasi Dalam Manajemen
A. Definisi
Komunikasi
Berikut adalah pengertian Komunikasi menurut para ahli
:
1. Raymond Ross, Komunikasi adalah proses menyortir,
memilih, dan pengiriman simbol-simbol sedemikian rupa agar membantu pendengar
membangkitkan respons/makna dari pemikiran yang serupa dengan yang dimaksudkan
oleh komunikator
2. Bernard Barelson & Garry A. Steiner,Komunikasi
adalah proses transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya
dengan menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, grafis, angka, dsb
3. Colin Cherry, Komunikasi adalah proses dimana
pihak-pihak saling menggunakan informasi dengan untuk mencapai tujuan bersama
dan komunikasi merupakan kaitan hubungan yang ditimbulkan oleh penerus
rangsangan dan pembangkitan balasannya.
B. Proses Komunikasi
Proses komunikasi dapat dilihat dari unsur-unsur
formula Lasswell yaitu who (siapa pengirimnya/komunikator), say what (apa yang
dikatakan/pesan), in which channel (saluran komunikasi apa yang
digunakan/mesia), what effect (apa akibat yang akan ditimbulkan/efek)
(Effendi,1993:256)
Dalam proses komunikasi, kewajiban komunikator adalah mengusahakan agar pesan-pesannya dapat diterima oleh komunikan sesuai dengan kehendak pengirim
Dalam proses komunikasi, kewajiban komunikator adalah mengusahakan agar pesan-pesannya dapat diterima oleh komunikan sesuai dengan kehendak pengirim
Ø Proses
Komunikasi (Kotler, 2000:551) Pengirin (sender)
Pengirim / komunikator adalah orang yang berinisiatif dan menyiapkan pesan untuk disampaikan Penerima merupakan pihak yang diharapkan mengerti pesan yang disampaikan oleh pengirim
Pengirim / komunikator adalah orang yang berinisiatif dan menyiapkan pesan untuk disampaikan Penerima merupakan pihak yang diharapkan mengerti pesan yang disampaikan oleh pengirim
Ø Encoding.
Merupakan proses penerjemahan informasi kedalam simbol-simbol tertentu yang akan
disampaikan kepada penerima informasi dalam komunikasi lisan sehari-hari,
encoding dilakukan secara relatif otomatis.
Ø Pesan
(message) Pesan merupakan bentuk fisik hasil proses encoding. Kata merupakan
pesan dalam komunikasi lisan. Sedangkan tulisan merupakan pesan dalam
komunikasi tertulis seringkali pesan juga disampaikan dengan gerakan tubuh,
raut wajah, atau cara berbicara
Pesan adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunkator. Pesan bisa berupa informasi, ide, pikiran, atau perasaan.
Pesan adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunkator. Pesan bisa berupa informasi, ide, pikiran, atau perasaan.
Ø Media
komunikasi Media komunikasi merupakan metode penyampaian informasi dari satu
pihak lain
Ø Decoding
(penerjemahan) Decoding merupakan proses dimana penerima menerjemahkan atau
mengartikan pesan yang diterima
Ø Penerima
(Receiver) Penerima merupakan pihak yang menerima dan diharapkan mengerti pesan
yang disampaikan oleh pengirim
Ø Umpan balik
(feedback) Umpan balik merupakan reaksi pihak penerima terhadap komunikasi yang
dikirim oleh pengirim
C.
Menjelaskan
Hambatan Dalam Komunikasi
1. Hambatan
dari Proses Komunikasi
·
Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan
disampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi
oleh perasaan atau situasi emosional.
·
Hambatan dalam penyandian atau simbol. Hal ini dapat
terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti
lebih dari satu, simbol yang dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak
sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit.
·
Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam
penggunaan media komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik
sehingga tidak dapat mendengarkan pesan.
·
Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam
menafsirkan sandi oleh si penerima
·
Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya
perhatian pada saat menerima atau mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan
yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut.
·
Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang
diberikan tidak menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan interpretatif,
tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.
2. Hambatan Fisik
Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang
efektif, cuaca gangguan alat komunikasi, dan lain lain, misalnya: gangguan
kesehatan, gangguan alat komunikasi dan sebagainya.
3. Hambatan Semantik.
Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi
kadang-kadang mempunyai arti mendua yang berbeda, tidak jelas atau
berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima
4. Hambatan Psikologis
Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang
mengganggu komunikasi, misalnya; perbedaan nilai-nilai serta harapan yang
berbeda antara pengirim dan penerima pesan.
2.
Jelaskan
Pengertian Komunikasi Interpersonal Dalam Organisasi
Komunikasi dalam organisasi atau perusahaan dapat
menentukan efektif atau tidaknya dalam suatu penyampaian pesan atau perintah
antar anggota organisasi, baik antara atasan dengan bawahan (downward
communication), bawahan dengan atasan (upward communication), maupun antar anggota
yang jabatannya setaraf (lateral communication). Secara sederhana, komunikasi
adalah proses penyampaian atau transfer dan pemahaman suatu pengertian
(meaning). Jadi dalam berkomunikasi, kita harus efektif menyampaikan pesan yang
ada pada kita kepada orang lain. Adapun berkomunikasi secara langsung dan
sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan kepada orang lain. Karena dapat
mengubah sikap, pendapat dan perilaku seseorang dengan efek umpan balik secara
langsung. Proses berkomunikasi dimulai dari adanya pesan yang akan disampaikan
oleh pengirim, kemudian ditransfer melalui suatu channel (saluran), kemudian
diterima oleh penerima. Adapun komunikasi interpersonal efektif dalam suatu
organisasi mencakup dua bagian yaitu componential dan situational.
1. Componential
Menjelaskan komunikasi antar pribadi dengan mengamati
komponen-komponen utamanya, dalam hal ini adalah penyampaian pesan oleh satu
orang dan penerimaan pesan oleh orang lain dengan berbagai dampaknya dan dengan
peluang untuk memberikan umpan balik dengan segera.
2. Situational
2. Situational
Interaksi tatap muka antara dua orang dengan potensi
umpan balik langsung dengan situasi yang mendukung disekitarnya.
3.
Model Pengolahan Informasi
Komunikasi
Model Pengolahan Informasi
pada dasarnya menitikberatkan dorongan-dorongan internal (datang dari dalam
diri) manusia untuk memahami dunia dengan cara menggali dan mengorganisasikan
data, merasakan adanya masalah dan mengupayakan jalan pemecahannya, serta
mengembangkan bahasa untuk mengungkapkannya
Model pengolahan informasi dibawah
ini ada 4 yaitu:
1.
Rational
Proses informasi adalah proses
menerima, menyimpan dan mengungkap kembali informasi. Dalam proses
pembelajaran, proses menerima informasi terjadi pada saat siswa menerima pelajaran.
Proses menyimpan informasi terjadi pada saat siswa harus menghafal, memahami,
dan mencerna pelajaran. Sedangkan proses mengungkap kembali informasi terjadi
pada saat siswa menempuh ujian atau pada saat siswa harus menerapkan
pengetahuan yang telah dimilikinya untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam
kehidupan sehari-hari. Selain itu perlu dikemukakan bahwa informasi masuk ke
dalam kesadaran manusia melalui pancaindera, yaitu indera pendengaran,
penglihaan, penciuman, perabaan, dan pengecapan. Informasi masuk ke kesadaran
manusia paling banyak melalui indera pendengaran dan penglihatan. Berdasarkan
alas an tersebut , maka media yang banyak digunakan adalah media audio, media
visual, dan media audiovisual (gabungan media audio dan visual). Belakangan
berkembang konsep multimedia, yaitu penggunaan secara serentak lebih daripada
satu media dalam proses komunikasi, informasi dan pembelajaran. Konsep
multimedia diasarkan atas pertimbangan bahwa penggunaan lebih dari pada satu
media yang menyentuh banyak indera akan membuat proses komunikasi termasuk
proses pembelajaran lebih efektif.
Dalam proses komunikasi atau proses
informasi (dan juga proses pembelajaran) sering dijumpai masalah atau
kesulitan. Beberapa masalah dalam proses komunikasi, misalnya:
Ditinjau dari pihak siswa: Kesulitan bahasa, sukar menghafal, terjadi distorsi atau ketidakjelasan, gangguan pancaindera, sulit mengungkap kembali, sulit menerima pelajaran, tidak tertarik terhadap materi yang dipelajari, dsb. Di tinjau dari pendidik, misalnya pendidik tidak mahir mengemas dan menyajikan materi pelajaran, faktor kelelahan, ketidak ajegan, dsb. Ditinjau dari pesan atau materi yang disampaiakan, misalnya: materi berada jauh dari tempat siswa, materi terlau kecil, abstrak, terlalu besar, berbahaya kalau disentuh.
Ditinjau dari pihak siswa: Kesulitan bahasa, sukar menghafal, terjadi distorsi atau ketidakjelasan, gangguan pancaindera, sulit mengungkap kembali, sulit menerima pelajaran, tidak tertarik terhadap materi yang dipelajari, dsb. Di tinjau dari pendidik, misalnya pendidik tidak mahir mengemas dan menyajikan materi pelajaran, faktor kelelahan, ketidak ajegan, dsb. Ditinjau dari pesan atau materi yang disampaiakan, misalnya: materi berada jauh dari tempat siswa, materi terlau kecil, abstrak, terlalu besar, berbahaya kalau disentuh.
2.
Limited capacity
3. Expert
4. Cybernetic
F. Model Interaktif Manajemen
Model interaktif manajemen mencakup:
1. Confidence
Dalam manajemen timbulnya suatu interaksi karena
adanya rasa nyaman. Kenyamanan tersebut dapat membuat suatu organisasi bertahan
lama dan menimbulkan suatu kepercayaan dan pengertian.
2. Immediacy
Ini adalah model organisasi yang membuat suatu
organisasi tersebut menjadi segar dan tidak membosankan
3. Interaction management
Adanya berbagai interaksi dalam manajemen seperti
mendengarkan dan juga menjelaskan kepada berbagai pihak yang bersangkutan.
4. Expressiveness
Mengembangkan suatu komitmen dalam suatu organisasi
dengan berbagai macam ekspresi perilaku.
5. Other-orientation
sumber :
sumber :
0 komentar:
Posting Komentar