Minggu, 09 November 2014

Psikologi Managemen

A. Pengantar

Definisi manajemen
Pengertian manajemen dapat dilihat dari tiga pengertian, yaitu :
1.      Manajemen sebagai suatu proses, yaitu melihat bagaimana cara orang untuk mencapai tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu.
2.      Manajemen sebagai suatu kolektivitas, yaitu merupakan suatu kumpulan dari orang-orang yang bekerja sama untuk tujuan yang bersama.
3.      Manajemen sebagai suatu ilmu dan seni, melihat bagaimana aktivitas manajemen sebagai suatu ilmu dan seni
Jadi, manajemen yaitu koordinasi semua sumber daya melalui proses perencanaan, perorganisasian, penetapan tenaga kerja, dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
Definisi kepemimpinan
Menurut Hersey dan BLANCHARD (1982) In essence leader ship is a broader concept than management. Namun menurut Davis (1967): Leader ship is required to plan and organize, for example, but all we ask of the leader is that he gets others to follow. Kepemimpinan lebih berhubungan dengan efektivitas, sedangkan manajemeni lebih berhubungan dengan efisiensi. Kepemimpinan merupakan sesuatu yang penting bagi manajer. Para manajer merupakan pemimpin (dalam organisasi mereka), sebaliknya pemimpin tidak perlu menjadi manajer. Menurut Drucker (1966) seorang manajer adalah seorang ‘pekerja berpengatuhan’.
Kepemimpinan merupakan pengertian yang meliputi segala macam situasi yang dinamis, yang berisi :
1.      Seorang manajer sebagai pemimpin yang mempunyai wewenang untuk memimpin.
2.      Bawahan yang dipimpin, yang membantu manajer sesuai dengan tugas mereka masing-masing.
3.      Tujuan atau sasaran yang harus dicapai oleh manajer bersama-sama dengan bawahannya.

B. Perencanaan Penetapan Manajemen

Definisi Perencanaan
Pada dasarnya yang dimaksud dengan perencanaan yaitu memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan apa, siapa, kapan, dimana, mengapa. Perencanaan yaitu fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan pemilihan dari sekumpulan kegiatan-kegiatan dan pemutusan tujuan-tujuan, kebijaksanaan-kebijaksanaan serta program-program yang dilakukan.
Langkah-langkah menyusun perencanaan
1.      Merumuskan Misi dan Tujuan.
Usaha sistematis formal untuk menggariskan wujud utama dari perusahaan , sasaran-sasaran, kebijakan-kebijakan dan strategi untuk mencapai sasaran-sasaran dan wujud utama perusahaan yang bersangkutan.
2.      Memahami Keadaan Saat ini.
Perencanaan menyangkut jangkauan masa depan dari keputusan-keputusan yang dibuat sekarang, untuk mengenal sistematis peluang dan ancaman dimasa mendatang. Dengan pilihan langkah-langkah yang tepat akan lebih menguntungkan perusahaan. Meliputi jangka pendek dan sampai jangka panjang.
3.      Mempertimbangkan faktor pendukung dan penghambat tercapainya Tujuan.
Segala kemudahan dan kemungkinan hambatan dalam usaha mencapai tujuan perlu sedini mungkin diidentifikasi, agar persiapan dapat dilakukan. Disatu pihak perusahaan dapat meraih kemudahan dan manfaat optimal dengan kesempatan yang tersedia.
4.      Menyusun rencana Kegiatan untuk mencapai Tujuan.
Tujuan dapat dicapai dengan beberapa cara, diantaranya adalah :
a)      Menyusun berbagai alternatif kebijaksanaan dan tindakan-tindakan yang mungkin dapat dipilih.
b)      Menilai dan membandingkan untung rugi setiap alternatif kegiatan kebijakan.
c)      Memilih dan menetapkan suatu alternatif yang paling cocok dan baik diantara alternatif-alternatif lain. Perencanaan Strategik ( Strategik Planning/ Corporate Planning ) merupakan bagian terpenting dari manajemen strategik dan dapat dianggap sebagai pilar sentral manajemen strategik.
Manfaat menyusun perencanaan.
v  Standar pelaksanaan dan pengawasan.
v  Pemilihan berbagai alternative terbaik.
v  Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan.
v  Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi.
v  Membantu manajer menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan.
v  Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait, dan,.Alat meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti.
Menjelaskan jenis perencanaan dan manajemen.
v  Jenis perencanaan strategis.
v  Perencanaan taktis/taktis
v  Perencanaan operasional.
v  Perencanaan normatif

C. Pengorganisasian struktrur manajemen
Definisi struktur organisasi
Organisasi terdiri dari kelompok orang-orang, atau dapat dikatakan juga terdiri dari kelompok-kelompok kerja (dalam hal organisasi perusahaaan) yang bekerja untuk mencapai tujuan organisasinya. Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa. Ada 4 Elemen Struktur Organisasi struktur organisasi yaitu :
1.      Adanya spesialisasi kegiatan kerja
2.      Adanya standardisasi kegiatan kerja
3.      Adanya koordinasi kegiatan kerja
4.      Besaran seluruh organisasi.
Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan. Hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian ataupun posisi maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi Kerangka kerja organisasi disebut sebagai desain organisasi (organizational design). Bentuk spesifik dari kerangka kerja organisasi dinamakan dengan struktur organisasi (organizational structure). Berikut pengertian organisasi menurut para ahli:
1.      Organisasi Menurut James D. Mooney: Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama. James D .mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama
2.      Chester I Bernard: berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih
3.      Stephen P. Robbinss: menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.

Contoh struktur organisasi dalam suatu pekerjaan :

http://winipriha.files.wordpress.com/2014/10/picture1.png

Menjelaskan pengorganisasian sebagai fungsi manajemen yang meliputi :
a.       Struktur formal.
Struktur informal adalah struktur yang diakui oleh pihak yang berwenang dengan ketetapan hukum. Misalnya koperasi, PT, CV, struktur pemerintahan, dan sebagainya
b.      Struktur Informal.
Struktur yang nyata ada dan berfungsi, tetapi tidak diakui oleh pihak lain yang berwenang. Misalnya adat-istiadat, penggunaan pola bahasa “gaul”, dan sebagainya.
Manfaat struktur fungsional & divisional
Fungsional :
a.    Dapat menghindari duplikasi.
b.    Lebih hemat sumberdaya. Artinya, di dalam suatu
c.    organisasi tidak terdapat dua fungsi yang berganda atau redundant.
d.   Paling sesuai untuk lingkungan yang stabil
e.    Dapat mencapai efisiensi untuk masing-masing bagian
f.     Sesuai dengan organisasi kecil sampai dengan sedang merangsang berkembangnya ketrampilan fungsional baik untuk satu atau sejumlah kecil produk
Divisional :
a.    Cepat tanggap, fleksibilitas pada lingkungan yang tidak stabil
b.    Memperhatikan kebutuhan konsumen.
c.    Koordinasi yang luar biasa lintas departemen fungsional.
d.   Pembebanan tanggung jawab yang jelas bagi permasalahan produk.
e.    Penekanan terhadap keseluruhan produk dan tujuan divisional.
f.     Pengembangan keterampilan manajemen umum.
g.    Lebih mudah dalam pengelolaannya karena memecah organisasi menjadi divisi yang lebih kecil.
Kerugian struktur fungsional & divisional
Fungsional :
a.    Persaingan antar fungsi “ egoisme fungsional” ,
b.    koordinasi antar bagian tidak terlalu baik.
c.    Pengambilan keputusan menumpuk pada puncak pimpinan, sehingga beban pimpinan terlalu berat.
d.   Respon organisasi terhadap perubahan lingkungan agak lambat.
e.    Inovasi terbatas.
f.     Pandangan terhadap sasaran organisasi agak terbatas, cenderung hanya memperhatikan sasaran bagiannya sendiri.
Divisional :
a.    Duplikasi sumberdaya lintas divisi.
b.    Kurang pendalaman teknis dan spesialisasi dalam divisi-divisi.
c.    Koordinasi yang buruk lintas divisi.
d.   Kurangnya kendali sumberdaya menajemen puncak.
e.    Kompetesi untuk sumberdaya perusahaan.
f.     Memungkinkan berkembangnya persaingan disfungsional antar sumber daya organisasi dan konflik antara tugas-tugas & prioritas-prioritas.

DAFTAR PUSTAKA
Umar, Husein.(2000). Business an introduction. Jakarta: PT Gramedia Pusaka Utama
Raharjo, Puji. (2009). Sosiologi 2: Untuk Anak SMA Kelas XI. Jakarta: CV Sidunata
Mukhyi, Abdul Mohammad, Saputra, Hadi Iman. (1995). Pengantar manajemen umum (untuk STIE). Jakarta: Gunadarma
Ruhana, ika.(2013). Struktur Organisasi. 09 Oktober 2014
http://nikofransiskus.blogspot.com/2013/10/devenisi-perencanaan-dan-langkah.html
Godam64. (2007). Pengertian Struktur Organisasi Serta Empat Elemen Di Dalamnya – Ilmu Pengetahuan Ekonomi Manajemen. http://www.organisasi.org. 09 Oktober 2014
Devita. (2013). Keunggulan dan Kelemahan Struktur. http://devitadevitaa.blogspot.com. 09 Oktober 2014

0 komentar:

Posting Komentar